PERSIAPKAN DIRI SEBELUM MENDAKI
Artikel ini saya buat
karena agak sedikir miris dengan pendaki musiman yang menganggap kegiatan
mendaki gunung adalah tren kekinian, mancari foto keren untuk dipajang di
sosial media, dan kegiatan yang bisa dilakukan kapan pun mereka mau tanpa ada
persiapan yang matang dan akhirnya berakhir di rumah sakit atau malah
menghilang entah kemana. Jadi inilah beberapa hal yang biasanya disiapkan
sebelum mendaki gunung :
1.
Kesiapan Fisik.
Mendaki
gunung memerlukan fisik yang kuat karena dibutuhkan energi ekstra untuk
melakukan kegiatan ini, maka dari itu kesiapan fisik sangat diperlukan dalam
kegiatan ini. Mempersiapkan fisik kita sebelum pergi mendaki bisa dilakukan
dengan berolahraga rutin minimal seminggu sebelum pendakian karena dengan
berolahraga teratur bisa membuat tubuh kita menjadi lebih ringan karena otot
kita terlatih sehingga ketika mendaki tubuh kita tidak “kaget” selain itu
berolahraga teratur bisa mengurangi terjadinya kram otot dan keleo.
2.
Kesiapan Mental.
Selain
fisik yang kuat, kita juga harus memiliki kesiapan mental sebab di gunung apa
pun bisa terjadi. Kesiapan mental ini diperlukan untuk memberi motivasi kepada
diri kita sendiri ketika kita sudah merasa kelelahan dan tidak mampu untuk
melanjutkan pendakian. Pikiran yang positive juga bisa membuat kita kemabil
bersemangat dalam melakukan pendakian. Kesiapan mental juga dibutuhkan untuk
situasi-situasi yang tak diinginkan seperti tersesat. Biasanya para pendaki
yang tersesat akan melakukan S.T.O.P (Sit, Think, Observe, Plan) untuk
melakukan hal tersebut di butuhkan mental dan pikiran yang jernih.
3.
Basic Skill dan Mountaineering Gear.
Basic
skill disini adalah kemampuan dasar yang biasanya wajib dimiliki oleh setiap
pendaki seperti managemen waktu, managemen perjalanan, managemen logistik, pertolongan
pertama pada kegiatan alam terbuka (P3KAT), navigasi darat, dll jadi ketika
kita ingin pergi mendaki pastikan paling tidak kita bisa membaca kompas dan
pertolongan pertama ya.
Mountaineering
gear disini adalah peralatan-peralatan yang akan kita gunakan untuk mendaki.
Mountaineering gear ini biasanya seperti pakaian mendaki, bivak, hingga cooking
set. Ketika mendaki gunung kita memang disaranakan menggunakan pakaian mulai
dari baju, celana, hingga sepatu/sendal yang memang dikhususkan untuk mendaki
gunung. Jangan sampai salah kostum berujung celaka seperti menggunakan skinny
jeans saat mendaki bisa membuat kaki lecet, kedinginan, dan kram. Dalagi yang
menggunakan sepatu kets bisa menyebabkan kesleo dan terpeleset ketika mendaki
karena sol yang ada pada sepatu kets tidak mendung untuk mendaki jalur yang
licin. Sejalan dengan menjamurnya kegiatan mendaki gunung sekarang banyak
sekali toko-toko yang menyediakan perlengkapan outdoor seperti Rei, Eiger,
Consina untuk brand lokal. Di toko-toko tersebut hampir semua mountaineering
gear seperti tenda, sleeping bag, matras, carrier, tracking pole, headlamp,
kompas, baju, celana, sepatu, sendal, cooking set, buff, sarung tangan, hingga
slayer pun ada, jadi tidak perlu bingung harus mencari dimana.
4.
Tidak Perlu Jaga Gengsi Dan Ingat, Kita
Tida Jalan Sendirian
Kebanyakan
pendaki yang tidak bisa mencapai puncak karena merasa malu untuk meminta
istirahat ketika lelah alias gengsi. Ketika kita mendaki perasaan gengsi memang
harus kita buang jauh-jauh ya karena apapun yang kita rasakan harus kita
ungkapkan kepada teman-teman kita misalnya ketika ingin buang air saat mendaki
atau merasakan sakit, kita mau tidak mau harus mengatakannya kepada teman-teman
sependakian karena saat mendaki teman adalah keluarga. Tidak ada gengsi
diantara kita, makannya ketika merasa kedinginan dan lelah jangan malu untuk
meminta beristirahata. Jangan sok jago, jangan sok kuat, ini digunung bukan di
nikahan mantan *Eeeaaa!!* Karena kedinginan dan kelelahan dalah dua faktor yang
bisa menyebabkan kita terkena hipotermia, beruntung apabila hipotermia ringan
kalau sudah parah nyawa bisa melayang, ingat ya puncak adalah bonus, goal yang
sebenarnya adalah ketika kita bisa kembali ke rumah dengan keadaan hidup.
Kita
memang tidak mendaki sendiri, ingat ada teman-teman yang ikut mendaki bersama
kita jadi buang jauh-jauh rasa egois ya karena keegoisan terkadang yang membuat
kita celaka dan bisa mencelakakan orang lain. Jangan pernah meninggalkan teman
apapun yang terjadi, ketika teman lelah kita harus memberi waktu beristirahat,
ketika ada teman kita yang sakit jangan sekali-sekali meninggalkan mereka
sendirian tanpa pengawasan, ketika teman kita merasa lemah dan tidak mampu kita
wajib memberi motivasi mereka, ketika teman memang benar-benar sudah tidak
sanggup maka turunlah bersama-sama, puncak bisa menunggu dan gunung tak akan
lari meskipun dikejar tetapi kalau teman yang hilang mau cari dimana. Ingat
pendaki sejati mengutamakan keselamatan dibanding apapun.
5.
Lebih Baik Lebih Dari Pada Kurang
Ini
prinsip yang berlaku untuk logistik (Makanan, Minuman) Kita tidak akan tau apa
yang akan terjadi diatas sana, jadi dianjurkan membawa persediaan logistik yang
agak lebih dari pada kita kekurangan logistik saat di gunung, Ya mending kalau
di gunung masih ada yang jualan kayak di Lawu kalau nggak ada mau makan apa ??
6.
Sampahnya Dibawa Turun Ya
Selain
menjaga keselamatan diri sendiri tidak lupa kita juga harus menjaga keselamatn
alam ini, maka dari itu alangkah baiknya bila kita ketika mendaki membawa turun
sampah kita agar tidak menumpuk di atas gunung dan menyebabkan kerusakan alam.
Keren itu bukan saat kamu membawa turun seribu foto mu ketika di puncak puncak tetapi
saat kamu memiliki kesadaran diri dan tanggung jawab untuk menjaga alam ini
tetap lestari.
Oke,
sekian artikel dari saya kali ini semoga bisa bermanfaat bagi kita semua
Comments
Post a Comment